Apa yang ada di benak kalian jika kita sedang membicarakan "hati"? apakah hati itu seperti yang sering kita lihat pada hati hewan seperti hati ayam, hati sapi dll. Secara umum hati itu adalah perasaan, Perasaan yang mencakup semuanya, banyak dari berbagai aspek menggambarkan hati atau mengartikan hati dengan pandangan yang berbeda-beda.
Namun di sini saya ingin mengulas tentang vibrasi hati. Apa itu vibrasi hati? Perasaan atau feeling kita dipancarkan dari hati sehingga membentuk suatu medan listrik berupa getaran elektromagnetik, inilah yang dinamakan "vibrasi".
Seorang peneliti bernama Gregg Braden, menyatakan bahwa medan elektromagnetik yang dipancarkan dari hati berpengaruh dengan seluruh organ yang ada di dalam tubuh. Sebagai contoh penyakit itu sebenarnya berasal dari getaran yang dipancarkan dari hati, atau bisa juga dibilang perasaan yang kita pancarkan berpengaruh pada kesehatan tubuh.
Tak hanya organ tubuh, vibrasi hati juga dapat berpengaruh terhadap apapun yang ada di sekitar kita. Karena pada dasarnya seluruh benda apapun yang ada di sekitar kita itu memancarkan gelombang elektromagnetik yang berbeda-beda frekuensinya. Maka dari itu sesuatu yang mempunyai pancaran gelombang elektromagnetik akan saling mempengaruhi.
Dari sedikit ulasan di atas, beberapa ahli penelitian sudah membuktikan bahwa vibrasi hati yang kita pancarkan akan berpengaruh terhadap seluruh organ tubuh atau benda apapun di sekitar kita. Dan berikut adalah beberapa contoh penelitian yang membuktikan pengaruh pancaran vibrasi hati.
1. Vibrasi hati mempengaruhi bentuk sel darah pada manusia
Seorang peneliti bernama Dr. Felicy melakukan penelitian dengan cara mengambil sampel darah salah seorang klien. Sampel darah tersebut diambil secara berkala pada saat si klien dalam kondisi yang perasaan yang berbeda-beda, seperti saat sedang normal, gembira, sedih, jatuh cinta, dan bahkan saat merasa terenyuh dalam do'a. Kemudian sampel darah tersebut dilihat dengan sebuah alat mikroskop khusus untuk mengetahui bentuk sel darah. Dan ternyata dari beberapa sampel darah yang berbeda tersebut terlihat sangat signifikan sekali perbedaannya. Dari penelitian tersebut terlihat bagaimana perbedaan atau perubahan yang terjadi secara drastis pada darah klien setiap kondisi emosi perasaannya berubah.
Dari contoh gambar di atas terlihat bentuk sel darah dalam keadaan berbunga/jatuh cinta terlihat seperti kumpulan sel darah yang bergejolak, sedih terlihat seperti sel darah yang renggang, dan juga sel darah saat tersentuh dalam do'a terlihat seperti berkilauan.
Kemudian ada beberapa kisah yang membuktikan adanya perubahan karakter pada seseorang antara sebelum dan sesudah menerima transfusi darah. Salah satu kisah tersebut mengisahkan seseorang yang sedang menjalani operasi kemudian membutuhkan transfusi darah. Sebelum menerima transfusi darah, orang tersebut dikenal mempunyai karakter yang pendiam, namun setelah menerima transfusi darah orang tersebut berubah karakter menjadi lebih sedikit cerewet. Meskipun pada hal ini belum ada penelitian ilmiah yang dilakukan namun perubahan karakter tersebut bisa dihubungkan dengan transfusi darah yang dilakukan.
2. Vibrasi mempengaruhi bentuk kristal air
Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh salah seorang ilmuwan asal jepang yaitu Dr. Masaru Emoto. Dia melakukan penelitian tentang "perilaku air". Penelitiannya mengatakan bahwa ternyata air itu hidup. Air mampu menangkap vibrasi yang diberikan manusia baik berupa suara, perilaku, suara maupun suasana perasaan.
Dari contoh gambar kristal air di atas terlihat bahwa kata-kata yang terlontar dari mulut kita atas dasar suasana hati dapat mempengaruhi bentuk air di sekitar kita, selain itu juga komponen terbesar yang ada dalam tubuh itu adalah air, Saat hati kita memancarkan vibrasi tertentu, tubuh akan segera merespon dengan cepat.
3. Vibrasi mempengaruhi alat elektronik
Lynne Mctaggart adalah seorang dosen di salah satu universitas yang ada di Amerika, dia juga wartawan, penulis, dan penerbit. Menurut profil penulis, dia adalah juru bicara "kesadaran, fisika baru, dan praktik pengobatan konvensional dan alternatif. Lynne Mctaggart mengatakan bahwa medan elektromagnetik dari hati kita sangat berpengaruh terhadap kinerja alat elektronik di sekitar kita.
Mungkin salah satu dari kalian pernah merasakan ketika saat sedang tergesa-gesa atau sedang marah atau juga sedang panik kemudian pada saat itu kalian sedang ingin berusaha menghubungi seseorang melalui handphone. Tiba-tiba handphone ngeblank atau eror. Kejadian seperti itu mungkin cukup untuk menggambarkan bahwa vibrasi hati mempengaruhi benda elektronik di sekitar kita.
4. Vibrasi mempengaruhi DNA
Sekarang seorang peneliti bernama Dr. Kazuo Murakami menyatakan bahwa vibrasi hati juga mempengaruhi DNA. Ketika pikiran kita positif, kita akan mengeluarkan vibrasi positif yang akan mengaktifkan gen yang bermanfaat. Sebaliknya jika kita berpikir negatif kita akan mengeluarkan vibrasi negatif dan membuat gen negatif yang ada pada dalam tubuh aktif. Pikiran dan perasaan kitalah yang akan memberikan perintah tentang gen apa yang akan di bentuk. Saat seorang menderita suatu penyakit apapun itu misal kanker, liver, stroke dll, sebenarnya itu adalah hasil vibrasi yang dikeluarkan oleh hati.
Sebuah kisah seseorang yang menderita suatu penyakit, kemudian dia merasa down dengan penyakitnya tersebut dan berpikir negatif. Bukanya sembuh namun malah timbul penyakit lain akibat pikiran yang selalu negatif yang berujung ke arah kesetresan.
Ada juga kisah seorang yang mengalami penyakit yang mengakibatkan koma setengah sadar, dan dokter menganjurkan untuk memberi semangat terhadap seorang penderita tersebut untuk meningkatkan pikiran positifnya agar mampu melawan penyakit yang diderita.
Dari paparan di atas membuktikan bahwa pancaran vibrasi hati dari kita akan kembali berpengaruh terhadap diri kita sendiri. Maka dari itu selalu jaga vibrasi hati agar selalu positif dengan cara menjaga hati dan pikiran kita agar selalu positif. Karena apa yang kita pikirkan, apa yang kita lakukan semuanya akan kembali pada diri kita.
Sumber : Buku "Karyawan berhak kaya" penulis: Purnomo Sony
0 Reviews
Your rating